Senin, 20 Februari 2012

Manusia Tidak Pernah Puas

Memang manusia tidak pernah merasa puas. Selalu saja mereka berupaya bagaimana memenuhi apa yang di rasanya kurang sehingga segalanya nanti berakhir dengan kesempurnaan. Itulah harapannya, itulah obsesinya itulah cara penyelesaian yang terekam di alam pikiran bawah sadarnya. Selama mengarah pada kaizen (kesempurnaan), tentu hal tersebut boleh-boleh saja bukan?


Ada yang bilang, kita harus puas"nrimo ing pangdum" (menerima apa adanya, red) agar hidup kita menjadi tenang dan damai. Tidak terlalu di kejar-kejar dan di sibukkan oleh dunia. Puas menurut cara pandang demikian memang banyak di sukai oleh kalangan kebatinan, spiritualis dan sebagainya.


Namun dari sudut pandang berbeda, terutama di kalangan para sains, mindset kita malah di gempur habis-habisan untuk tidak mudah merasa puas dengan apa yang kita ketahui hari ini. Masih banyak misteri Tuhan yang bisa kita pecahkan, tentunya dengan kekuatan, berupa ilmu pengetahuan. Makanya tak heran, jika mereka sampai detik ini terus berpikir, mengkaji, meneliti untuk mengungkap rahasia hukum alam.


Ternyata "cepat puas" dan "belum puas" dua hal yang jika di lihat dari sudut pandang berbeda memiliki penafsiran yang berbeda pula. So apa penafsiran Anda tentang keduanya?

0 komentar:

Posting Komentar